20 dua puluh tahun lalu, untuk pertama kalinya Hyundai menampakkan rodanya di Indonesia lewat agent tunggal pemegang mereknya PT. Citra Mobil Nasional (CMN). Mobil Hyundai yang pertama kali diluncurkan adalah Elantra pada tahun 1995. ini merupakan mobil Korea pertama dipasarkan di. Indonesia, hasil rakitan pabrik di Bekasi Barat. Dari awal sudah punya pabrik assembling, dengan kapasitas produksi pertahun 10.000 unit untuk satu Shift. Direncanakan tiap setahun CMN Meluncurkan atau merakit satu model. Tidak heran ditahun berikutnya 1996 perusahaan ini memancangkan untuk merakit Accent yang kemudian diluncurkan pertengahan tahun menjelang Gaikindo Expo. Di awal tahun 1996, muncul peraturan tentang mobil nasional(mobnas), sehingga terjadilah gejolak di dunia permobilan di Indonesia, karena mobnas hanya diberikan pada PT. Timor (PT. Timor Putra Nasional). CMN sendiri tidak mendapat fasilitas mobnas! padahal CMN sudah mempersiapkan segalanya, SDH mengikuti aturan main yang ada, seperti harus 100% perusahaan dalam Negeri, menggunakan komponen lokal 20% pada tahu pertama, 40% di tahun kedua, 60% di tahun ketiga, dan mobilnya harus merek Indonesia. Ujar presdir yang menjabat pada waktu itu, Jongkie D. Sugiarto.
Karena tidak mendapat proyek mobnas, terpaksa pihaknya fight krn pada saat itu kalau mau jadi mobil Nasional harus memakai merek nasional. Maka kami mengganti nama. Kami sudah punya agreement dengan Hyundai Korea. Kami ganti nama Hyundai dengan Bimantara, Hyundai Accent kami ganti menjadi Bimantara Cakra, Hyundai Elantra kami ganti menjadi Bimantara Nenggala.
Apa reaksi Korea? menurut Hyundai Jongkie mengatakan , kalau memang demikian antara Pemerintah Indonesia, pihaknya siap melakukan investasi di Indonesia. Maka pada tahun 1997 didirikan perusahaan patungan antara Bimantara dan Hyundai dengan nama PT. BIMANTARA HYUNDAI INDONESIA ( BHI ) dengan porsi masing-masing- masing 50%.
BHI mencanangkan membuat produk Hyundai di Indonesia bersetir kanan (raight hand drive), yang nantinya untuk eksport kawasan Asia Pasifik. Teti kami akan memakai komponen lokal setinggi mungkin, kata Presdir Jongkie D. Sugiarto.
Mereka pun bergerak cepat, sesudah penandatangan kesepakatan dan sebagainya lokasi pabrik pun sudah ditentukan yaitu di Cikampek Jawa Barat. Peletakan batu pertama pembangunan pabrik sudah dilakukan dan para insinyur Korea-pun sudah ada di Indonesia untuk merancang mobil. jadi ini manufacturing, bukan assembling. Pasarnya bukan hanya Indonesia, juga sampai Australia.
Tetapi apa yang terjadi?
Di akhir 1997 terjadi krisis moneter. Maka pabrik ini kami stop,dulu.Insinyur-insinyur dipulangkan ke Korea, dan Korea pun ikut terkena krisis.
Krisis moneter berimbas pada bidang lain dan menimbulkan gejolak politik pada tahun 1998. Gejolak itu berbuntut pada lengsernya almarhum Soeharto dari tahta kepresidenan RI. Digantikan oleh BJ Habibie, yang waktu itu sebagai wakil Presiden RI. Sehingga proyek ini Terbengkalai . Kami sampai tahun 2000 istilahnya tiarap dulu. Selain itu industri mobilnya juga berantakan. Tahun 2000 Bimantara tidak meneruskan usahanya di bidang otomotive. Hyundai dan lain lainnya dilepas dari Bimantara. Jadi cikal bakal HYUNDAI itu adalah PT. CITRA MOBIL NASIONAL.
setelah itu, HYUNDAI bangkit kembali dengan merakit Atoz, dengan bendera PT. HYUNDAI MOBIL NASIONAL(PT. HMI). Ini merupakan city Car pertama di Indonesia. Pihaknya menyadari daya beli masyarakat Indonesia sudah sedemikian turunnya akibat krisis, sehingga hanya mampu membeli mobil,dengan harga Rp. 100 jt. Bayangkan saja waktu itu semua harga naik 4 kali lipat. Pada saat itu
Setelah Hyundai menjual Atoz, mulai tahun 2001 dan seterusnya merek merek lain mengeluarkan mobil-mobil seharga Rp. 150 jut ke bawah. Sebut saja Toyota Avanza, Daihatsu, Xenia, Karimun. Persaingan ketat pun terjadi di segmen Rp. 150 jt. Sekarang di Indonesia, Hyundai hadir dengan banyak varian, ujar Jongkie.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar