Selasa, 01 September 2015

HYUNDAI TERUS MENAIKI TANGGA BAHKAN KETIKA YANG LAIN MEROSOT

Setelah terjadi krisis ekonomi yang melanda Asia, pada,tahun 1999, Chung Ju Yung sebagai pendiri melakukan perubahan kepemimpinan di tubuh HYUNDAI MOTOR Group. Ia  mengangkat putranya, Chung Mong Ko, sebagai mahkota perusahaan yang sebelumnya dipegang adik Ju Yung.  Mong-KO telah membuktikan kemampuannya untuk mengelolah divisi after sales dan jaringan dealer di HYUNDAI . 


Faktanya Mongko lah yang kemudian menjadi katalis terjadinya perubahan besar besaran di tubuh HYUNDAI- KIA pada dekade 80-90 an, pamannya terlampau fokus pada pertumbuhan HYUNDAI dengan cara memproduksi sebanyak mungkin mobil namun tanpa perhatian besar pada kualitas produk dan kepuasan pelanggan. Berdasarkan pengalamannya menangani leadership, Mongko sadar bahwa reputasi Hyundai tengah terancam dan betapa mahalnya memperbaiki segala kemungkinan kerusakan yang ditimbulkannya.

Ketika Mongko mulai  menggaungkan targetnya untuk menjadikan HYUNDAI sebagai,perusahaan pembuat mobil ke lima terbesar (saat ini ke empat)!, hanya sedikit pesaing yang mempercayainya. Perusahaan induk  HYUNDAI, Hyundai Motor Group, menggelontorkan investasi besar besaran dalam kualitas, desain, produksi, dan riset, jangka panjang terhadap,produk kendaraannya. Pada saat bersamaan, perusahaan ini memberikan garansi 10 tahun atau 100.000 mil untuk mobil yang dijual di Amerika Serikat. dan mereka melancarkan kampanye pemasaran yang agresif. Selain itu, hyundai pun mengoperasikan fasilitas produksi,mobil terintegrasi terbesar di Dunia di ULSAN, Korea Selatan.
Setelah merombak jajaran top manajemennya dan para insinyur, Mong Ko, memformulasikan strategi,khusus untuk menandingi kwalitas produk para kompetitor yang sudah mapan lebih dulu. Dia bekerja secara ekstensif dengan menggandeng konsultan J.D. POWERS, dan melakukan studi banding terhadap perusahaan-perusahaan otomotif terbaik di dunia, pula mengirim beberapa tim ke Amerika untuk mempelajari cuaca, kondisi jalan serta perilaku pengendara disana. Tidak tanggung tang, staf quality-controlnya ditingkatkan 10 kali lipat menjadi 1.000 orang dan mereka langsung melapor kepadanya. Para karyawan di dorong dan diberi,imbalan untuk memberi masukan untuk perbaikan perusahaan.

Hebatnya lagi, di kantor induk Hyundai Motor di selatan HYUNDAI dengan agresivitas dan kecepatan. terdapat pusat operasi Global Commond and Control  Center(GCCC). Bagian yang bekerja 24 jam itu memantau Hyundai di seluruh dunia. Pengapalan pare part terlacak sejak dari suplier sampai ke pabrik. Kamera-kamera pengintai ke dalam pabrik perakitan mulai dari Beijing hingga Montgomery. GCCC itu juga memantau aktifitas R & D  Hyundai di Eropa, Jepang dan Amerika Utara, termasuk fasilitas test di Mojave Desertasi California. 

eksistensi GCCT tersebut memperlihatkan bagaimana Hyundai memandang dirinya dan meletakkan dunia. HYUNDAI percaya diri. perusahaan yang hyperagressive ini tidak hanya ingin menang , bahkan menduga menang. Dengan pemantauan real time tersebut, HYUNDAI mampu mengidentifikasi masalah masalah yang ada secara instant dan bereaksi cepat. Ini adalah filosofi yang beda untuk semua perusahaan otomotif. Ketika kompetitornya berhasil dengan dengan konsistensi dan inovasi, HYUNDAI bergerak dengan agresivitas dan kecepatan.

Dengan memanfaatkan momentum di AS , HYUNDAI mendorong lebih cepat keluarnya model-model baru, misalnya HYUNDAI Sonata yang diproduksi tahun 2011 di bulan Desember, dua bulan lebih awal dari jadwal semula, langkah ini membuat pengeluaran jadi lebih mahal. Tetapi tidak jadi soal bagi 
HYUNDAI, kecepatan telah menjadi kompetitif adventage. Gerak cepat dan tegas- HYUNDAI ini membuatnya menjadi pemain besar di pasar global. 
Beberapa tahun lalu sebuah pabrikan raksasa Jepang mengakui bahwa Hyundai merupakan perusahaan yang mengkhawatirkan bagi mereka. Dan kini kekhawatiran itu menjadi mimpi buruk bagi mereka.  Cukup beralasan, lihat saja studinya J.D. POWERS, tentang kualitas mobil baru. Pada 2001 Hyundai menempati peringkat 32 dari 37 merek. Tetapi setelah melakukan perbaikan kualitas, posisi HYUNDAI melonjak urutan TUJUH pada 2004, kemudian berada PERINGKAT 3 BESAR di 2006 dan ke 4 tahun 2009 mengganti Toyota. 
HYUNDAI dalam hal,itu memang mematok target lebih tinggi. perusahaan ini mengembangkan dua bagian target kwalitas. Kim. Joon Sang, Eksekutif Vincent Presiden Quality Division HYUNDAI- KIA, menjelaskan bahwa pihaknya menargetkan finish di Peringkat Top Three dalam hal kualitas aktual dalam tiga tahun seperti diukur oleh surveyor POWERS tentang dependability, Dan finish diperingkat top file, dalam kwalitas yang dipersepsikan dalam lima tahun terakhir.

Target pertama tampaknya bisa mencapai Hyundai. Hyundai sudah kuat, sukses dalam studi POWERS, yang mengukur masalah pengalaman. Semulamdi peringkat 35 dari 38 merek di tahun 2001, naik ke posisi 20 pada tahun 2006, dan meningkat lagi ke urutan 14 di tahun 2009. 

pantas jika kualitas aktual mobil HYUNDAI mendapat pengakuan. HYUNDAI punya filosofi, kualitas adalah yang pertama. Saking vitalnya, lebih dari 5 % revenue diinvestasikan untuk R& D. Ini untuk menjamin kwalitas Hyundai yang memimpin dunia, marketability, dan teknologi. melalui jaringan R & D sepanjang AS, Eropa, Jepang, dan India, Hyundai berkonsentrasi pada pengembangan teknologi generasi mendatang yang Eko-friendly. Sekaligus menciptakan kultur mobil baru melalui teknologi yang berorientasi manusia. 

Sedangkan untuk mencapai posisi kelima dalam hal kualitas, yang dipersepsi akan lebih sulit, lantaran pemeringkatan didasarkan atas cara orang mempersepsikan HYUNDAI , tahun 2010 nyatanya berada di urutan ke 11 dalam analisis evaluasi merek yang dilakukan ALG(Automotive  Lease Guide) yang menentukan nilai residual mobil untuk tujuan pembiayaan. 

Ekspansi dan penetrasi HYUNDAI di pasar global, terutama AS dan Eropa, bisa dikatakan lebih hebat dan lebih dulu ketimbang di market ASEAN, termasuk Indonesia. 

HYUNDAI masuk ke Indonesia baru pada tahun 1995, sayangnya dua atau tiga tahun kemudian terjadi krisis moneter yang menghantam Asia, termasuk Indonesia.  Semua lini bisnis berantakan, tidak terkecuali sektor otomotive.

Namun badai krisis itu tak membuat HYUNDAI surut dari pasar Indonesia. Dengan segala daya, Hyundai tetap Konsisten melayani konsumennya disin. Sementara di sisi lain,  HYUNDAI juga harus menghadapi persaingan yang amat ketat dengan para kompetitornya, yakni pabrikan -pabrikan Jepang yang sudah Mapan di tanah air. mobil Jepang menguasai sebagian besar menguasai pasar otomotive di kawasan ASEAN dan mereka punya manufaktur di wilayah ini. Dan keberadaan pabrik itu membawa benefit lain karena mereka dapat memanfaatkan fasilitas bea masuk 0% berdasarkan kesepakatan AFTA (ASEAN Free Trade Area). Akibatnya, harga mobil Hyundai menjadi tidak kompetitif berhadapan dengan produk yang perusahaannya memiliki manufaktur di wilayah ASEAN.

HYUNDAI memang sedikit terlambat hadir di Indonesia, tetapi lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali, kata Erwin Djajadiputra, vice president Marketing sales and after sales PT. Hyundai Mobil Indonesia. Para desainer nya sudah datang dan mempelajari pasar Indonesia dan mengingat potensinya yang luar biasa besar PT. HMI pun sudah berusaha keras untuk meyakinkan  Hyundai Motor Co agar membangun pabriknya disini. 

Saat ini sejalan dengan perbaikan dari sisi kualitas dan Service, Hyundaipun terus berusaha membangun Image yang baik. Hyundai secara konsisten meyakinkan konsumen Indonesia bahwa produk produk yang mereka berkualitas tinggi dan sangat bisa diandalkan durabilitynya. Itu dibuktikan Hyundaidan Service. HYUNDAI dengan memberikan waranty hingga tiga tahun bagi produk mereka. Bahkan untuk model MPV Hyundai H1, hyundai berani memberi garansi 5 tahun. Belum lagi dengan jaminan jaminan purnajual lain yang belum tentu bisa diimbangi oleh kompetitor mereka.  Sebut saja dengan fasilitas buyar back guarantiee, dan parts warranty yang berlaku selama satu tahun atau 20.000 km. Selain itu juga Hyundai menyenyediakan fasilitas On time of Free : 24 hour emegency Service, yang menjamin para teknisinya akan datang dalam tempo 24 jam, atau gratis biaya jasa jika mereka terlambat. Hyundaipun berani menjamin sanggup menghadirkan 1500 item item suku cadang fast moving dalam 2x 24 jam. Dan jika mereka gagal maka suku cadang yang mereka pesan itu gratis. 

Sekarang tampilan Show-Room SDH menampilkan Corporate Identity, menambah man POWERS, jaringan dealer dan after sales Service.HYUNDAI fokus di empat model , Grand Avega, Grand i10, H1, NEW Tucson. Ujar Erwin.

Dari sisi pemasaran Hyundai Indonesia sudah mengaplikasi metode Marketing 3.0 yang human centric, bukan hanya produk centric semata. Sebab, yang namanya quality itu sudah menjadi standar dan saat ini aspek Service telah menjadi cacing. Di dalamnya bukan hanya pelayanan, tetapi ada kepedulian, lebih mengerti dan terbuka terhadap konsumen. Misalnya kami akan memberikan penjelasan kepada konsumen jika ada komponen yang harus diganti atau tidak perlu diganti dan lain sebagainya. Pola ini telah kami terapkan sekarang dan akan terus dilakukan di masa depan,jelas Erwin.

Upaya itu tampaknya mulai membuahkan hasil. Keluhan konsumen kian hari jauh berkurang. Sementara dari sisi penjualan Hyundai mendapat kemajuan yang signifikan. Penjualan Hyundai dari 2006, seperti kita ketahui sejak krisis moneter hingga 2005 pasar otomotif sangat fluktuatif.  Penjualan Hyundai dari 2006 sampai 2010 memperlihatkan trendi yang meningkat.  Tahun 2006 penjualan 2800 unit , tahun 2007 3500-an, di 2008 hampir 4000 unit. Dan di 2009 karena terjadi krisis finansial global turun lagi. Semester pertama 2010 hampir mencapai 2500 unit. Meski optimistik, Hyundai tak bermaksud mematok target penjualan yang ambisius dalam lima tahun ke depan. 

Kini demi meningkatkan Brand Image performa penjualan dan kwalitas Service hyundai melakukan co-bersanding dengan bank BRI. Kerjasama ini meliputi menyediakan fasilitas kartu kredit Hyundai BRI credit Card bagi pemilik kendaraan Hyundai.  Dengan fasilitas ini konsumen menikmati aneka program diskon yang diselenggarakan. 





Tidak ada komentar:

Posting Komentar